Inilah Alasan Mengapa Amerika Takut
Berperang Dengan Indonesia
Rencana allah itu lebih baik dari rencanamu, jadi tetaplah berjuang dan ber doa ,hingga kau kan menemukan bahwa ternyata memang allah memberikan yang terbaik untukmu
Rabu, 27 Maret 2013
Jumat, 22 Maret 2013
poligami
Ketika Orang Barat Bicara Poligami
“Kami bangsa barat, tidak bisa menghormati seorang laki-laki yang menikah dengan sembilan wanita,” jawab sang Baba tersebut.
Senin, 18 Maret 2013
Dublin, POL
KETIKA DR. Mustafa Al Siba’i, berada di kota Dublin pada tahun 1956, beliau sempat mengunjungi Yayasan Baba Yosua.Lantas, terjadilah dialog panjang antara Mustafa dengan seorang Baba yang juga Ketua Yayasan tersebut.
Dalam salah satu dialognya, Mustafa berkata padanya,” Mengapa kalian menuduh Islam dan Nabinya, khususnya dalam buku-buku kurikulum, dengan tuduhan yang tidak pantas diucapkan pada masa di mana bangsa-bangsa telah saling mengenal dan berbagai budaya saling berinteraksi?”
“Kami bangsa barat, tidak bisa menghormati seorang laki-laki yang menikah dengan sembilan wanita,” jawab sang Baba tersebut.
Mustafa bertanya,”Apakah kalian menghormati Nabi Daud dan Nabi Sulaeman?”
“Tentu. Bagi kami, mereka berdua adalah bagian dari nabi nabi bangsa Israel,” jawab Ketua Yayasan itu.
Mustafa menimpali,”Nabi Daud mempunyai 99 isteri. Kemudian Nabi Daud menikah dengan isteri salah seorang panglimanya untuk melengkapi jumlah isterinya menjadi 100."
Seperti yang diterangkan Taurat, Nabi Sulaeman mempunyai 700 isteri dari wanita-wanita yang merdeka dan 30 isteri dari budak-budak wanita.
Mereka semua adalah wanita-wanita tercantik pada zamannya.
"Lalu, bagaimana kalian bisa menghormati seorang laki-laki yang menikah dengan 100 wanita, sementara itu, kalian tidak bisa menghormati laki-laki yang hanya menikah dengan Sembilan wanita?" tanya Mustafa.
Mengapa kalian tidak bisa menghormati laki-laki yang menikah dengan Sembilan wanita, delapan di antara mereka adalah janda, kaum ibu, yang sebagiannya di antaranya telah tua usianya dan hanya seorang yang dinikahi dalam keadaan gadis?
Sang Baba terdiam, lalu dia berkata,”Saya telah salah ucap, maksud saya, kami , bangsa barat tidak bisa menikahi lebih dari satu wanita.
Bagi kami, seorang lelaki yang menikah dengan beberapa wanita adalah aneh atau hanya menuruti syahwat.
Saya berkata padanya, “Lantas apa pendapat anda tentang Nabi Daud dan Nabi Sulaeman dan Nabi nabi Israel yang lain, hingga Nabi Adam yang mempratekkan poligami?”
Dia terdiam, tak mampu memberikan jawaban.
Tidakkah mereka merasa bersalah ketika mencemooh Islam karena alasan poligami?
Tidakkah mereka merasa bahwa poligami hingga empat isteri lebih baik daripada jika tiap malam terus berganti-ganti pasangan?
Bukankah laki-laki yang rela memikul tanggung jawab wanita yang ia gauli lebih baik daripada laki-laki yang “lepas tangan?”
Tidakkah mereka merasa bahwa melahirkan sejuta anak melalui pernikahan yang sah lebih baik daripada melahirkan satu anak di luar ikatan pernikahan yang sah?
- DR Mustafa Al Siba’i -
Rabu, 13 Maret 2013
Sabar dalam Islam di bagi menjadi tiga bagian
Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, yang telah menciptakan, memiliki dan mengatur dunia seisinya. Sholawat serta Salam semoga tetap abadi tercurah keharibaan Nabi pilihan Nabi Muhammad SAW ,keluarga, shohabat dan pengikutnya.....Amien.
Kita biasa mendengar kata kata Sabar, yah... Sabar dalam Islam di bagi menjadi tiga bagian : Sabar menjauhi maksiat, sabar menjalankan perintah Allah dan terakhir sabar menerima cobaan / ujian dari Allah .
Nah yang anda kunjungi sekarang sekedar tulisan saya mengenai sabar menghadapi ujian / cobaan hidup yang kian hari kita rasakan semakin menghimpit, hingga banyak sekali mereka mereka yang kurang bisa bersabar akhirnya mengambil jalan pintas. Tulisan ini masih jauh dari sempurna namun mudah mudahan bermanfaat bagi yang kebetulan sedang dilanda ujian / cobaan dari Allah , semoga kita semua bisa bersabar.
Ketahuilah bahwa hidup adalah merupakan perpindahan dari satu cobaan ke cobaan yang lain. Cobaan atau ujian tidak selalu identik dengan kesusahan, sakit, bangkrut, kemelaratan dll yang tidak menyenangkan hati, tapi cobaan bisa juga berupa kemudahan, kesuksesan, harta berlimpah, jabatan yang tinggi.
Cobaan / Ujian bisa menjadi Musibah atau Nikmat tergantung cara kita menyikapi (menerima) kesusahan atau kemudahan itu. Hakikat musibah / bencana adalah segala sesuatu (baik kesusahan maupun kemudahan) yang bisa menjauhkan kita dari Allah SWT , sedang hakikat Nikmat adalah segala sesuatu (baik kesusahan maupun kemudahan) yang bisa mendekatkan kita kepada Allah SWT.
Kalau diuji oleh Allah SWT dengan kesusahan kita menjadi semakin jauh dari Allah (menyikapi dengan minder, frustasi, atau berburuk sangka kepadaNya), maka kita gagal menghadapi ujian itu, sehingga menjadi Musibah , Seperti kata orang'' sudah jatuh tertimpa tangga''.
Sebaliknya jika di uji dengan kesusahan, kita semakin mendekat kepada Allah (menyikapi dengan tetap Khusnudlon kepadaNya, introspeksi diri, Taubat, memperbaiki diri), maka kita sukses menghadapi ujian itu, sehingga menjadi Nikmat dan Anugerah.
Begitu juga , jika di uji dengan kemudahan ,kesuksesan, harta melimpah, jabatan yg tinggi menjadikan kita semakin jauh dari Allah (menjadi ujub / membanggakan diri, sombong, takabbur, pelit), maka kita gagal menghadapi ujian / cobaan itu dan kesuksesan yang kita terima Hakikatnya adalah Musibah / atau bencana bagi kita.
Akan tetapi jika di uji dengan semua kemudahan kita semakin (bersyukur, tawaddhu' ,suka menolong orang lain), maka kita sukses menghadapi ujian itu, sehingga segala yang telah kita terima menjadi Nikmat dan Anugerah.
SABAR DALAM SETIAP MASALAH YANG KITA HADAPI
Semoga kita semua di karuniai nikmatnya bersabar, karena kesabaran mempunyai nilai yang tinggi dalam kehidupan. Kedudukan seseorang di sisi Allah, kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya bisa di tempuh dengan kesabaran sebagaimana tertulis di dalam Kitab SuciNya : " Sesungguhnya Allah bersama orang orang yang sabar".
Jadikanlah Sabar dan Sholat sebagai kunci pembuka pertolongan Allah. Adalah suatu kesalahan besar jika kita mengatakan "Sabar itu ada batasnya" ,berarti kita membatasi pahala. Mengatakan Sabar ada batasnya , menandakan kita kurang sabar dalam bersabar. Sabar akan membuahkan hasil yang gemilang walau awalnya mungkin pahit dan getir. Sabar akan menghasilkan sesuatu yang mempesona yang tiada terputus. Oleh karena itu jika kita ingin menikmati hidup, kita harus menikmati setiap kejadian yang menimpa kita. Karena orang orang yang beriman tidak akan pernah merugi. Di beri Nikmat dia bersyukur, di beri Musibah dia bersabar. Syukur berarti kebaikan bagi dirinya, sabar juga kebaikan bagi dirinya. Maka tidak ada yang perlu kita takutkan dalam hidup ini, kecuali kita tidak punya rasa syukur dan tidak bisa bersabar.
Sabar bagi kita bukan berarti pasrah dan menyerah pada nasib, sabar adalah kegigihan kita untuk tetap berpegang teguh kepada ketetapan Allah (ketetapan hati dalam menerima ketentuan Allah , karena apapun yang menimpa kita adalah ketentuanNya). (Jadi kesabaran itu adalah sebuah proses aktif , kolaborasi antara Ridlo (rela menerima Takdir Allah) dan Ikhtiar (mencari solusi). Kesabaran bukan proses diam dan pasif, melainkan proses aktif, yaitu akal aktif, tubuh aktif dan iman yang aktif. Justru dari Musibah yang di sikapi dengan kesabaran akan turun rahmat dan petunjuk dari Allah .
Di timpa musibah kebangkrutan, banyak hutang, di hina orang, di tinggal istri / suami / anak, dilawan anak buah, dibenci keluarga, di tekan atasan, sakit yang tak kunjung sembuh dll . Semua orang pernah mengalaminya, paling tidak beberapa jenis dari peristiwa itu, meskipun sekali dua kali, tetapi bahkan orang yang tidak pernah kena masalah dan cobaan mungkin saja dia tidak di sukai oleh Allah SWT, Seperti konon kata riwayat, Fir'aun raja Mesir kuno tidak pernah sakit seumur hidupnya, bahkan kesandung batu saja dia tidak pernah sampai sampai akhirnya Fira'un mengaku sebagai Tuhan karena tidak pernah sakit , entah benar atau salah cerita itu yang jelas andai itu benar kita semua tahu bagaimana sepak terjang Fir'aun dan bagaimana pula akhir kehidupannya.
Hal itu bertolak belakang dengan riwayat para Nabi dan para ''Kekasih Allah'' yang sarat dengan penderitaan dan penindasan bahkan sampai pembunuhan, seperti kisah Nabi Ayyub yang sekujur tubuhnya dilanda penyakit, Nabi Zakariya dan Nabi Yahya, Nabi Jarjis yang di bunuh oleh kaumnya, bahkan kisah Nabi Muhammad SAW yang penuh dengan liku liku perjuangan dan penderitaan juga kisah para Ulama dan orang orang besar lainnya.
Masalah dan cobaan adalah bagian dari penggugur dosa. Dalam mutiara hadits di sebutkan : " Tidaklah seseorang merasakan sakit di hina atau tertusuk duri kecuali Allah menggugurkan dosanya, bagai gugurnya dedaunan" ( aw kamaa qoola).
Jadi terkena masalah dan cobaan itu proses pengurangan /pengguguran dosa. Logikanya semakin besar masalah yang di hadapi semakin besar pula pahala yang di terima jika bisa bersabar dan semakin besar pula dosa dosa yang tergugurkan.
BAGAIMANA SABAR MENGHADAPI MASALAH DAN COBAAN ?
I. Sabar yang pertama , kalau kita suatu saat diuji dengan masalah , kita harus sadar bahwa kesabaran yang pertama yang harus di miliki adalah Khusnudhon (berbaik sangka) kepada Allah, karena seburuk buruk perilaku adalah berburuk sangka kepada Allah.
Berbaik sangka kepadaNya karena tubuh kita adalah milik Allah , bukan milik kita. Kalau Allah mau menimpakan masalah pada kita , sehebat apapun diri kita tetap terkena. Allah berkuasa mutlak pada diri kita dan Allah dengan mudahnya berbuat (berkehendak) apa saja. " Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya".
Yang menciptakan semua syaraf kita adalah Allah, dan Allah Tahu rasa sakit (penderitaan) mengalami semua masalah itu, justru Dia yang menciptakan rasa sakit mengalami masalah beserta semua penderitaan yang mungkin dialami manusia.
apa yang telah menimpa kita masih belum apa apa karena Allah bisa saja menambahi penderitaan kita , masih banyak jenis penderitaan yang ada dalam perbendaharaan kekuasaanNya kalau kita nggak mau bersabar , apa kita nggak takut kalau Dia murka lalu menambahi atau tidak berkenan menghilangkan penderitaan itu, kita bisa apa ?.
II. Sabar yang kedua adalah sabar untuk tidak mengeluh, Sebenarnya menceritakan penderitaan kita kepada orang lain adalah mencerminkan upaya kita daam menyelesaikan masalah .
Tetapi kita perlu menceritakan sesuatu seperti kenyataanya, tanpa menambah nambahi, agar kita terhindar dari sikap mengeluh. Jangan keluh kesah apalagi sampai mendramatisir lebih lebih memprotes perbuatan Allah yang Maha Adil. Segala penderitaan tidak akan berakhir kalau hanya di ratapi. Sesuatu masalah tidak akan membuat seseorang jadi hina kalau disikapi dengan akhlak mulia.
III. Sabar yang ketiga adalah sabar menafakuri hikmah tiap masalah dan cobaan. Tidak ada satupun perbuatan Allah yang sia sia, semua berjalan persis seperti kehendakNya. Setiap masalah itu ada hikmahnya, maka evaluasi dan renungkanlah, mungkin kita terlalu sibuk, melupakan keluarga, orang lain, melupakan Allah sehingga kita di ingatkan dengan di beri suatu masalah atau cobaan.
Seharusnya kita evaluasi diri, introspeksi apa yang telah kita lakukan, Apa ketika kita jaya, kita masih ingat pada mereka yang dhu'afa ? Apakah selama ini kita mengingat Tuhan ? apa kita lalai berderma ? kalau sejak kecil kita menderita, apakah usaha kita sudah maksimal ?. Kalau sudah ketemu jawabannya, lalu kita akan berjuang dengan Ikhtiar untuk sukses atau sembuh dari sakit.
IV. Sabar yang keempat adalah bersabar ketika ikhtiar. Ingatlah bahwa yang membuat kita sukses dan menyembuhkan dari sakit, atau mendapatkan apa yang kita inginkan dan terhindar dari masalah itu hanya Allah semata. Karena Dia yang Maha Tahu masalah atau penyakit kita . "Tiada musibah atau apapun jua yang menimpa kecuali atas kehendaknya " .
Ketika kita sudah berusaha cari solusi atau berobat kesana sini tapi tidak juga selesai masalah kita atau sembuh dari sakit, tidak akan rugi sebab akan menjadi amal. Barang siapa ridho kepada ketentuan Allah, maka Allah akan meridhoi, hidup terus, maju, ikhtiar terus, terus dan terus, jangan takut dan menyerah, Tuhan akan meridhoi.
Usaha dan jerih payah, serta pengorbanan kita adalah amal dan pahala yang tidak akan pernah di lupakan Allah , sampai kapanpun , maka jangan mengeluh dalam berikhtiar. Dokter, guru, teman, keluarga, spiritualis , hanyalah membantu saja sebagai sarana mencapai sesuatu, Asal mula segala sesuatu tetap dari Yang Maha Kuasa.
V. Sabar yang kelima, sabar untuk berniat sukses, bebas dan jaya serta sembuh dari sakit dan punya niat untuk beribadah . Milikilah tekad yang kuat untuk mengisi kesuksesan , kejayaan, kebebasan, kesehatan, keperkasaan yang Allah karuniakan dengan meningkatkan ibadah. Jangan sampai kita tidak punya rencana tentang bagaimana menggunakan semua yang telah / akan Allah berikan.
Tidak sedikit orang terangkat derajatnya karena dulunya mendapat masalah, tertimpa, kemalangan yang teramat sangat, sakit atau cacat, bahkan ada orang yang cemerlang justru karena telah banyak sekali kegagalan yang di alaminya, karena seburuk buruk masalah, penyakit, penderitaan yang diberikan kepada kita, sebenarnya telah di ukur oleh Allah bahwa kita mampu menerimanya. Tuhan tidak akan memberikan sesuatu diluar kemampuan kita.
Oleh karena itu, waspadalah jangan sampai kesuksesan, kejayaan, kebebasan, kesehatan, keperkasaan, yang kita terima mengecoh kita untuk takabur, sombong, menghina orang lain, maksiat, itu jauh lebih berbahaya di banding tetap menderita atau kena masalah atau sakit tapi membuat kita dekat dengan Allah.
Tidak ada musibah yang lebih buruk daripada jauh dari Allah, karena tidak bisa bersyukur atau tidak punya kesabaran. Bahkan Allah sendiri menyatakan dalam Hadis Qudsi yang artinya : " Barang siapa yang tidak bersabar atas cobaanKu, tidak mensyukuri nikmatKu, dan tidak rela atas ketentuanKu, maka carilah Tuhan selain Aku ".
Semoga Ikhtiar kita senantiasa di ridloi oleh Allah SWT untuk selamanya, Amien.
Kamis, 07 Maret 2013
مختصر علام الجن و الشياطين
Ringkasan Kitab Alam Jin Dan Syaitan
Karangan Dr. Umar sulaiman Al-Asqar
DEFINISI JIN DAN PENJELASANNYA
Apa Itu Jin
Jin adalah makhluk yang berakal yang mempunyai kemampuan untuk memilih jalan kebaikan dan keburukan. Jin memiliki alam tersendiri dan bukan alam malaikat atau alam manusia. Alam yang tersembunyi dari pandangan manusi sehingga mereka disebut Jin karena tertutup (ijtina'). Jin adalah makhluk yang diciptakan dari api sebagaimana yang terdapat dalam surat Ar-Rahman ayat 15. Dan Jin lebih dahulu diciptakan daripada penciptaan manusia (Al-Hijr: 26-27).
Nama-Nama Jin Dan Kelompoknya
Ibnu Abd Al-Barr v mengatakan bahwa menurut para ahli ilmu kalam dan bahasa, Jin memiliki tiga jenis sebutan:
1. Bila yang mereka maksudkan adalah Jin secara murni, maka mereka dipanggil Jinni.
2. Bila yang mereka maksudkan Jin yang tinggal bersama manusia, maka mereka dipanggil Amir, jamaknya Imar.
3. Jika yang dimaksud Jin yang nampak pada anak-anak kecil, maka mereka dipanggil Arwah.
4. Jika ia jahat dan mengganggu, maka ia dipanggil Syaitan.
5. Jika kejahatannya lebih daripada syaitan dan pengaruhnya lebih kuat, maka disebut Afrit.
Kemudian mengenai kelompok Jin Rasuulullah bersabda:
"Jin
ada tiga kelompok: satu kelompok terbang melayang diudara. Satu
kelompok lagi berupa ular dan anjing. Dan satu kelompok lagi diam
dilumpur dan berjalan."
(HR. Thabrani, Al-Hakim dan Al-Baihaqi dengan isnad shahih, Shahih Al-Jami' 3/85)
Syaitan Dan Jin
Kata
syaitan dalam bahasa Arab dijadikan istilah bagi segala sifat yang
angkuh dan durhaka. Dinamakan syaitan karena keangkuhan dan
kedurhakaannya kepada Allah l. Dan syaitan memiliki nama lain
diantaranya yaitu Thaghut yang artinya melampuau batas (An-Nisa`:76).
Allahl juga menamai mereka Iblis karena keterputusasaannya dari
rahmat-Nya. Iblis adalah bentuk kata benda bahasa Arab diambil dari kata
Ilbalasa yang berarti orang yang tidak mempunyai kebaikan. Ublisa
berarti putus asa dan bingung.
Syaihkhul
Islam Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa syaitan adalah asli Jin
sebagaimana Adam yang asli manusia. (lihat Majmu' Fatawa: 4/235,346).
Makanan Dan Minuman Jin
Banyak
hadits yang menjelaskan akan hal ini diantaranya adalah riwayat
Tirmidzi dengan isnad yang shahih Rasulullah n bersabda, "Jangan kalian
beristinja` dengan kotoran binatang dan jangan pula dengan tulang.
Karena ia merupakan bekal bagi saudara-saudara kalian dari bangsa Jin."
Dan
tentang bagaimana syaitan makan Rasulullah menjelaskan, "Jika seseorang
diantara kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya. Dan
bila ia minum hendaklah ia minum dengan tangan kanannya juga. Karena
syaitan itu makan degan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya
juga." (Shahih Muslim).
Ibnu Qayyim v membuat suatu kesimpulan dengan firman Allah l:
"Sesungguhnya
minuman arak, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan
panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan." (Al-Maidah:
90). Karenanya segala minuman yang memabukkan adalah minuman syaitan.
Perkawinan Manusia Dengan Jin
Dalil yang menunjukkan bahwa perkawinan antara manusia dengan Jin bisa terjadi adalah firman Allah l:
"Mereka belum pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni surga) dan tidak pula oleh Jin" (Ar-Rahman: 56).
Ibnu
Taimiyah v berkata, "Kadang-kadang manusia kawin dengan Jin dan
lahirlah seorang anak dari keduanya. Peristiwa ini banyak terjadi dan
sudah masyhur." (Majmu' Fatawa 19/39). Sekalipun demikian banyak ulama`
yang membenci perkawinan ini. Sebab tidak ada hikmah dari perkawinan
tersebut (Ar-Rum: 21).v
Kediaman Jin Dan Waktu-Waktu Munculnya
Jin
bertempat tinggal di bumi diamana kita tinggal diatasnya, mereka banyak
berada di tempat-tempat kotor dan najis seperti permandian, tempat
buang kotoran, sampah-sampah dan kuburan. Mereka juga banyak terdapat di
tempat-tempat maksiat seperti pasar dan juga menginap di rumah-rumah
manusia namun mereka dapat diusir dengan bacaan-bacaan dzikir kepada
Allah l apalagi ketika mendengar adzan dikumandangkan. Dan rasulullalh n
menjelaskan bahwa mereka banyak bertebaran ketika datangnya kegelapan malam.
Hewan-Hewan Yang Ditemani Jin
Diriwayatkan
dari Ibnu Mas'ud a bahwa jin pernah meminta bekal kepada Rasulullah n
lalu beliau bersabda' "Bagi semua tulang yang disebutkan nama Allah
padanya. Ia akan tiba di tangan-tangan kalian sebagai makanan. Dan, bagi
kalian seluruh kotoran sapi yang juga merupakan makanan bagi
binatang-binatang kalian." (HR. Muslim).
Hadits
ini menunjukkan bahwa Jin memiliki binatang-binantang dan diantara
hewan yang selalu mereka temani adalah unta sebagaimana sabda Nabi n,
"Sesungguhnya untua itu diciptakan dari syaitan-syaitan, dan di belakang
setiap unta ada syaitan." (Shahih Al-Jami': 2/52). Karenanya Rasulullah
n melarang kita shalat dikandang unta.
Kemampuan Jin Menyerupai Beberapa Rupa Dan Bentuk
Jin
mempunyai kemampuan untuk menyerupai bentuk manusia dan binatang. Dan
terkadang menyerupai binatang unta, keledai, sapi, anjing terutama
anjing dan kucing hitam serta ular.
Dalam
shahih Muslim Rasulullah n bersabda, "Sesungguhnya di Madinah ada
sekelompok jin sudah masuk Islam. Maka yang melihat para penghuni ini,
hendaklah ia mengizinkannya (menampakkan diri) tiga hari. Jika tetap
nampak sesudah itu, hendaklah ia membunuhnya, karena sesungguhnya dia
itu syaitan."
Dan syaitan dapat berjalan cepat pada aliran darah manusia. Rasulullah n bersabda:
"Sesungguhnya syaitan berjalan cepat pada diri manusia di tempat mengalirnya darah." (Shahih Al-Bukhari dan Muslim).
Kelemahan Jin
Jin
dan syaitan selain memiliki kekuatan diantaranya adalah ketangkasan
berpindah namun mereka juga memiliki kelemahan. Allah n berfirman:
"Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah." (An-Nisa: 76).
Diantara
kelemahan mereka adalah tiada kekuatan bagi syaitan atas hamba-hamba
Allah yang shalih sebagaimana firman-Nya, "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku,
kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Cukuplah Tuhanmu sebagai
penjaga." (Al-Isra`: 65).
Diantara
kelemahannya pula bahwa jin-jin tidak dapat melewati batas-batas
tertentu sebab jika mereka melanggar maka mereka akan mati dengan nyala
api dan cairan tembaga. Hal ini dijelaskan dalam surat Ar-Rahman: 33-35.
Kemudian
jin juga tidak dapat membuka pintu yang ditutup dengan menyebut nama
Allah l padanya. Rasulullah ` bersabda, "Tutuplah pintu-piintu dan
sebutlah nama Allah padanya. Karena syaitan itu tidak dapat membukan
pintu yang ditutup dengan mnyebut nama-Nya." (HR. Abu Daud, Ahmad, Ibnu
Hibban dan Hakim dengan sanad shahih).
Bila
seorang hamba komitmen di atas kebenaran maka syaitan akan memisahkan
diri darinya sebagaimana sabda Rasulullah n, "Sesungguhnya syaitan
benar-benar memisahkan diri darimu wahai Umar." (HR. Ahmad, Ibnu Hibban
dengan isnad shahih).
Syaitan
hanya berkuasa pada hamba-hamba yang lantaran mereka menyukai
fikirannya dan mengikutinya suka dan patuh kepadanya (Al-Hjr: 42).
Syaitan Terkadang Menguasai Orang-Orang
Beriman Disebabkan Dosa-Dosa Mereka
Dalam
hadits disebutkan, "Sesungguhnya Allah Ta'ala bersama hakim selama
hakim itu tidak zalim. Bila zalim, maka Allah berlepas darinya dan ia
akan ditempati syaitan." (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi dengan isnad
hasan).
Allah lberfirman:
"Dan
bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya
ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia
melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan
(sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya
dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan
hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu
menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia
mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir." (Al-A'raf: 175-176).
Menundukkan Jin Untuk Sulaiman
Allah
telah menundukkan untuk Nabi-Nya, Sulaiman sekelompok jin dan syaitan
sehingga mereka mengerjakan apa saja yang diperintahkan kepada mereka
dan akan dihukum jika melanggar. Firman Allah l:
"Kemudian
Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke
mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu." (Shad: 36-38).
Dan Allah berfirman dalam surat Saba`: 12-13:
"Dan
Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi
sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama
dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga
baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di
bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di
antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka
yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang
dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan
piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap
(berada di atas tung-ku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur
(kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima
kasih."
Hal ini sebagai bukti dikabulkannya do`a Sulaiman dimana beliau pernah berdo`a:
"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". (Shaad:35).
Do`a
inilah yang kemudian mencegah Nabi ` untuk mengikat seorang jin yang
datang kepada beliau dengan membawa panah api yang akan dilemparkannya
ke muka beliau.
Ketidakmampuan Jin Mendartangkan Mukjizat
Jin
tidak dapat mendatangkan mukjizat sebagaimana yang dibawa oleh para
Rasul, sehingga ketia orang-orang kafir mengatakan bahwa Al-Qur`an itu
adalah buatan syaitan maka Allah l menentang manusia dan jin untuk
mendatangkan yang serupa dengan Al-Qur`an sebagaimana diterangkan dalam
surat Al-Isra`: 88.
Jin Tidak Dapat Menyerupai Rasulullah Dalam Mimpi
Rasululllah
` bersabda, "Barangsiapa yang bermimpi melihat aku, maka sesungguhnya
dialah aku. Karena syaitan itu tidak dapat menyerupai aku." (HR.
Tirmidzi dengan sanad shahih).
Namun
dalil ini tidak mencegah syaitan untuk menyeruupai selain rupa
Rasulullah ` lalu mengaku bahwa dia dengan rupa tersebut adalah
Rasulullah ` padahal bukan. Jadi tidak setiap yang bermimpi melihat
Rasulullah ` itu adalah benar kecuali jika sifat-sifat yang dilihatnya
sesuai dengan sifat-sifat yang diriwayatkan dalam haditds tentang beliau
` .
TUJUAN PENCIPTAAN JIN
Tujuan
penciptaan jin sama dengan diciptakannya manusia yaitu untu beribadah
kepada Allah l semata. Sebagaimana firman-Nya, "Tidaklah Aku menciptakan
Jin dan manusia kecuali untuk beribadah." (Adz-Dzariat: 56).
Sehingga
yang taat diantara mereka akan masuk kedalam Jannah sedangkan yang
ingkar akan dimasukkan kedalam neraka jahannam sebagaimana banyak
dinyatakan di dalam Al-Qur`an diantara surat Al-An'am: 130 dan
Al-A'raaf: 38.
Hal ini sebagai bukti sampainya risalah syariat kepada mereka.
Beban Dan Tanggungjawab Yang Sesuai
Dengan Kemampuan Mereka
Ibnu
Taimiyah v dalam Majmu' Fatawa 4/233 berkata, "Bangsa jin diperintahkan
untuk mengerjakan suatu perkara usul dan furu' yang sesuai dengan
ukuran mereka. Mereka tidak sama dengan manusia dalam batasan dan
hakikat perkara, karena itu perintah dan larangan yang ditujukan kepada
mereka tidak sama dengan yang diberikan kepada manusia. Mereka sama
dengan manusia dalam hal dibebani perintah dan larangan, dibebani halal
dan haram. Mengenai hal ini saya tidak tahu adanya perselisihan diantara
kaum muslimin."
Bagaiman Wahyu Sampai Kepada Mereka
Karena
mereka mukallaf, tentu saja harus ada wahyu yang sampai kepada mereka.
Lalu bagaimanakah sampainya wahyu kepada mereka? Dalam hal ini pendapat
yang paling kuat adalah bahwa Rasul yang diutus kepada manusia adalah
Rasul yang diutus kepada bangsa jin, sebagaimana ucapan jin ketika
mendengar Al-Qur`an, "Kami mendengar kitab yang turunkan setelah zaman
Nabi Musa." (Al-Ahqaf: 30).
Risalah Muhammad ` Yang Bersifat Umum
Sudah
menjadi ijma' Ahlussunnah bahwa Nabi Muhammad ` diutus kepada bangsa
jin dan manusia. Sehingga ini menunjukkan bahwa Al-Qur`an adalah
petunjuk bagi jin manusia. Firman Allah l :
"Katakanlah
(hai Muhammad): 'Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah
mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Qur'an), lalu mereka berkata:
Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang mena'jubkan, (yang)
memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya.
Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan
Tuhan kami." (Jin: 1-2).
Utusan Jin
Bangsa
Jin yang mendengarkan syariat kemudian beriman dan menyebarkan seruan
tersebut kepada kaumnya. Sehingga datang utusan mereka kepada Nabi `
ketika di Makkah untuk mempelajari syariat-syariat Allah l dan
Rasul-Nya.
Dalam
riwayat Thabari dari Ibnu Mas'ud z bahwa Rasulullah ` bersabda, "Aku
menginap pada malam itu. Aku membacakan Al-Qur`an kepada Jin dan
berhenti pada kata hujuun."
Mereka Memerintahkan Kepada Kebaikan
Dan Menjadi Saksi Bagi Orang Islam
Abu
Sa'id z berkata, "Saya mendengar dari Rasulullah ` bahwa beliau telah
memberitahukan bahwa jin-jin akan menjadi saksi pada hari kiamat
terhadap orang-orang yang mendengarkan adzannya." (HR. Bukhari).
Urutan Mereka Dalam Kebaikan Dan Kejahatan
Tingkatan
mereka dalam hal ketakwaan dan kekufuran sama hal manusia. Firman Allah
l, "Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di
antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh
jalan yang berbeda-beda." (Jin: 11).
Tabiat Syaitan
Setelah
pembangkangannya kepada Allah l ia berubah menjadi kafir dan begitu
bersemangat untuk menjerumuskan manusia kedalam kesesatan. Allah l
berfirman:
"Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya." (Shaad: 85).
SYAITAN MENYERUPAI PELBAGAI MACAM RUPA
Syaiatan
terkadang datang menggoda dalam bentuk manusia. Terkadang pula hanya
dengan suara tanpa terlihat siapa yang berbicara atau ia datang dengan
bentuk yang aneh untuk menipu manusia. Namun ini semua hanya dilakukan
terhadap orang yang kufur kepada Allah l atau terhadap orang-orang yang
berbuat kemungkaran dan dosa-dosa besar.
Orang-Orang Yang Dilayani Syaitan Mendekatkan Diri
Kepadanya Dengan Perbuatan Maksiat
Orang
yang mengaku memiliki ilmu hitam pada hakekatnya syaitan itulah yang
melayani mereka dan sebagai timbal baliknya mereka harus mendekatkan
diri kepada syaitan-syatan itu dengan kekufuran dan kemusyrikan.
Misalnya menulis kalamullah dengan benda-benda najis atau
membolak-balikkan hurufnya.
Orang-Orang Ghaib
Sebagaimana
yang dikatakan oleh Thahawiyah, bahwa di antara syaitan-syaitan itu ada
yang dinamakan "Orang-orang ghaib" dimana sebagian manusia dapat
berbicara kepada mereka. Mereka mampu memperlihatkan hal yang luar biasa
dan karenanya mereka mengaku sebagai wali-wali Allah l dan mereka ini
pada hakekatnya adalah saudara-saudaranya orang musyrik sungguh amat jauh perbedaan antara wali Allah ldengan wali-wali syaitan.
Hukum Mempekerjakan Dan Mempergunakan Jin
Di
muka telah dijelaskan tentang do`a Nabi Sulaiman. Maka jelas jika
diantara manusia memperoleh ketaatan jin, ini bukanlah suatu penyihiran
akan tetapi dengan kemauan jin itu sendiri. Ibnu Taimiyah v dalam Majmu'
Fatawa 11/306 menjelaskan tentang hukum mempekerjakan jin sebagai
berikut:
Beberapa hal mengenai hubungan jin dan manusia
Siapa
yang dapat memerintahkan jin untuk menjalankan kebaikan dan kewajiban
yang diperintahkan Allah berupa ibadah, maka ia termasuk wali-wali Allah
l. namu barangsiapa yang melakukannya dalam hal kemaksiatan kepada
Allah berupa kekufuran dan kemusyrikan berarti dia telah meminta bantuan
kepada jin dalam urusan kekafiran dan kemusyrikan maka ia telah keluar
dari millah.
MENDATANGKAN ARWAH
Pengakuan
seorang akan kemampuan mendatangkan arwah bukanlah masalah yang baru
bahkan pengakuan seperti itu sudah terjadi sejak tempo duloe. Ustadz
Muhammad Hussain di dalam bukunya Ar-Ruhiyah Al-Haditsah (Spritualisme
Modern) talah banyak mengungkapkan tentang tipu daya dan pemalsuan
hakikat oleh mereka yang mengaku dapat mendatang arwah. Beliau juga
mengungkapkan cara yang kedua , dengan mempergunakan jin dan cara kedua
inilah yang banyak mereka gunakan.
Pengkajian Masa Kini
Dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Izzuddin Al-Bayanuni dalam
buku Al-Imam bil Malaikah didapatkan suatu kesimpulan bahwa masalah ini
adalah suatu pembohongan dan merupakan pengakuan yang menjerumuskan
kepada kekufuran. Karena tidak ada seorang pun yang dapat mendatangkan
roh, syaitanlah yang menyesatkan mereka.
Mendatangkan
arwah adalah suatu hal yang mustahil karena hal itu termasuk hal yang
ghaib. Allah berfirman, "Dan mereka bertanya kepadamu tentang Ruh.
Katakanlah Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi
pengetahuan melainkan sedikit." (All-Isra`: 85).
Dan Allah juga menjelaskan bahwa Dialah yang memegang ruh manusia ketika mati dan menahannya ketika mati (Az-Zumar: 42).
JIN DAN ILMU GHAIB
Sesungguhnya
bangsa jin tidak mengetahui hal yang ghaib. Terbukti ketika Nabi
Sulaiman telah Wafat, Allah membiarkan jasadnya berdiri tegak, sementara
itu jin-jin yang telah ditundukkan untuk Sulaiman terus bekerja tanpa
menyadari kematian tuannya. Allah berfirman, "Maka tatkala Kami telah
menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka
kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia
telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka
mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang
menghinakan." (Saba`:14).
Tukang Ramal Dan Dukun
Dengand
keterangan diatas jelas bahwa pengakuan tukang ramal dan dukun akan
pengetahuan mereka tentang hal-hal yang ghaib adalah pengakuan yang
menyesatkan yang bertentangan dengan akidah Islam. Bahkan Ibnu Qayyim
dalam bukunya Al-Ighatsah mengatakan bahwa dukun-dukun itu adalah utusan
syaitan. Bagi yang mempercayainya adalah kafir. Karenya Rasulullah
bersabda, "Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal lalu bertanya
tentang sesuatu, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari."
(HR. Muslim dan Ahmad). Jika demikian bagaimanakah hukum dukun dan
tukang ramal itu sendiri?
Ahli Nujum
Membuat
ramalan yang isinya tentang hukum dan pengaruh adalah haram hukumnya.
Adapun pernyataan bahwa ahli nujum terkadang benar maka pada hakikatnya
itu menipu manusia. Aisyah smeriwayatkan bahwa Rasulullah ` tentang
dukun-dukun maka beliau bersabda, "Mereka tidak ada apa-apanya" sahabat
bertanya lagi, "Ya Rasulullah mereka membicarakan sesuatu kemudian
terjadi." Kemudian beliau menjawaab, "Kata-kata itu ada benarnya, jin
mendengarkannya secara sembunyi lalu membisikkannya di telinga walinya,
lantas mereka mencampurkannya dengan seratus lebih kebohongan." (HR.
Bukhari dan Muslim).
JIN DAN PIRING TERBANG
Untuk
menyesatkan manusia, syaitan berusaha menggunakan cara yang
berbeda-beda dalam setiap masa. Masa sekarang ini diwarnai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu
mereka meyesatkan manusia dengan cara yang dapat menarik perhatian
manusia dan sekaligus mempengaruhi jiwanya. Manusia sekarang banyak yang
memfoluskan perhatiannya tentang kemungkinan adanya kehidupan
makhluk-makhluk selain mereka di sana.
-تم بحمد الله-
sumber: http://planetmuslim.blogspot.com/2011/12/alam-jin.html
Langganan:
Postingan (Atom)