مختصر علام الجن و الشياطين
Ringkasan Kitab Alam Jin Dan Syaitan
Karangan Dr. Umar sulaiman Al-Asqar
DEFINISI JIN DAN PENJELASANNYA
Apa Itu Jin
Jin adalah makhluk yang berakal yang mempunyai kemampuan untuk memilih jalan kebaikan dan keburukan. Jin memiliki alam tersendiri dan bukan alam malaikat atau alam manusia. Alam yang tersembunyi dari pandangan manusi sehingga mereka disebut Jin karena tertutup (ijtina'). Jin adalah makhluk yang diciptakan dari api sebagaimana yang terdapat dalam surat Ar-Rahman ayat 15. Dan Jin lebih dahulu diciptakan daripada penciptaan manusia (Al-Hijr: 26-27).
Nama-Nama Jin Dan Kelompoknya
Ibnu Abd Al-Barr v mengatakan bahwa menurut para ahli ilmu kalam dan bahasa, Jin memiliki tiga jenis sebutan:
1. Bila yang mereka maksudkan adalah Jin secara murni, maka mereka dipanggil Jinni.
2. Bila yang mereka maksudkan Jin yang tinggal bersama manusia, maka mereka dipanggil Amir, jamaknya Imar.
3. Jika yang dimaksud Jin yang nampak pada anak-anak kecil, maka mereka dipanggil Arwah.
4. Jika ia jahat dan mengganggu, maka ia dipanggil Syaitan.
5. Jika kejahatannya lebih daripada syaitan dan pengaruhnya lebih kuat, maka disebut Afrit.
Kemudian mengenai kelompok Jin Rasuulullah bersabda:
"Jin
ada tiga kelompok: satu kelompok terbang melayang diudara. Satu
kelompok lagi berupa ular dan anjing. Dan satu kelompok lagi diam
dilumpur dan berjalan."
(HR. Thabrani, Al-Hakim dan Al-Baihaqi dengan isnad shahih, Shahih Al-Jami' 3/85)
Syaitan Dan Jin
Kata
syaitan dalam bahasa Arab dijadikan istilah bagi segala sifat yang
angkuh dan durhaka. Dinamakan syaitan karena keangkuhan dan
kedurhakaannya kepada Allah l. Dan syaitan memiliki nama lain
diantaranya yaitu Thaghut yang artinya melampuau batas (An-Nisa`:76).
Allahl juga menamai mereka Iblis karena keterputusasaannya dari
rahmat-Nya. Iblis adalah bentuk kata benda bahasa Arab diambil dari kata
Ilbalasa yang berarti orang yang tidak mempunyai kebaikan. Ublisa
berarti putus asa dan bingung.
Syaihkhul
Islam Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa syaitan adalah asli Jin
sebagaimana Adam yang asli manusia. (lihat Majmu' Fatawa: 4/235,346).
Makanan Dan Minuman Jin
Banyak
hadits yang menjelaskan akan hal ini diantaranya adalah riwayat
Tirmidzi dengan isnad yang shahih Rasulullah n bersabda, "Jangan kalian
beristinja` dengan kotoran binatang dan jangan pula dengan tulang.
Karena ia merupakan bekal bagi saudara-saudara kalian dari bangsa Jin."
Dan
tentang bagaimana syaitan makan Rasulullah menjelaskan, "Jika seseorang
diantara kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya. Dan
bila ia minum hendaklah ia minum dengan tangan kanannya juga. Karena
syaitan itu makan degan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya
juga." (Shahih Muslim).
Ibnu Qayyim v membuat suatu kesimpulan dengan firman Allah l:
"Sesungguhnya
minuman arak, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan
panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan." (Al-Maidah:
90). Karenanya segala minuman yang memabukkan adalah minuman syaitan.
Perkawinan Manusia Dengan Jin
Dalil yang menunjukkan bahwa perkawinan antara manusia dengan Jin bisa terjadi adalah firman Allah l:
"Mereka belum pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni surga) dan tidak pula oleh Jin" (Ar-Rahman: 56).
Ibnu
Taimiyah v berkata, "Kadang-kadang manusia kawin dengan Jin dan
lahirlah seorang anak dari keduanya. Peristiwa ini banyak terjadi dan
sudah masyhur." (Majmu' Fatawa 19/39). Sekalipun demikian banyak ulama`
yang membenci perkawinan ini. Sebab tidak ada hikmah dari perkawinan
tersebut (Ar-Rum: 21).v
Kediaman Jin Dan Waktu-Waktu Munculnya
Jin
bertempat tinggal di bumi diamana kita tinggal diatasnya, mereka banyak
berada di tempat-tempat kotor dan najis seperti permandian, tempat
buang kotoran, sampah-sampah dan kuburan. Mereka juga banyak terdapat di
tempat-tempat maksiat seperti pasar dan juga menginap di rumah-rumah
manusia namun mereka dapat diusir dengan bacaan-bacaan dzikir kepada
Allah l apalagi ketika mendengar adzan dikumandangkan. Dan rasulullalh n
menjelaskan bahwa mereka banyak bertebaran ketika datangnya kegelapan malam.
Hewan-Hewan Yang Ditemani Jin
Diriwayatkan
dari Ibnu Mas'ud a bahwa jin pernah meminta bekal kepada Rasulullah n
lalu beliau bersabda' "Bagi semua tulang yang disebutkan nama Allah
padanya. Ia akan tiba di tangan-tangan kalian sebagai makanan. Dan, bagi
kalian seluruh kotoran sapi yang juga merupakan makanan bagi
binatang-binatang kalian." (HR. Muslim).
Hadits
ini menunjukkan bahwa Jin memiliki binatang-binantang dan diantara
hewan yang selalu mereka temani adalah unta sebagaimana sabda Nabi n,
"Sesungguhnya untua itu diciptakan dari syaitan-syaitan, dan di belakang
setiap unta ada syaitan." (Shahih Al-Jami': 2/52). Karenanya Rasulullah
n melarang kita shalat dikandang unta.
Kemampuan Jin Menyerupai Beberapa Rupa Dan Bentuk
Jin
mempunyai kemampuan untuk menyerupai bentuk manusia dan binatang. Dan
terkadang menyerupai binatang unta, keledai, sapi, anjing terutama
anjing dan kucing hitam serta ular.
Dalam
shahih Muslim Rasulullah n bersabda, "Sesungguhnya di Madinah ada
sekelompok jin sudah masuk Islam. Maka yang melihat para penghuni ini,
hendaklah ia mengizinkannya (menampakkan diri) tiga hari. Jika tetap
nampak sesudah itu, hendaklah ia membunuhnya, karena sesungguhnya dia
itu syaitan."
Dan syaitan dapat berjalan cepat pada aliran darah manusia. Rasulullah n bersabda:
"Sesungguhnya syaitan berjalan cepat pada diri manusia di tempat mengalirnya darah." (Shahih Al-Bukhari dan Muslim).
Kelemahan Jin
Jin
dan syaitan selain memiliki kekuatan diantaranya adalah ketangkasan
berpindah namun mereka juga memiliki kelemahan. Allah n berfirman:
"Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah." (An-Nisa: 76).
Diantara
kelemahan mereka adalah tiada kekuatan bagi syaitan atas hamba-hamba
Allah yang shalih sebagaimana firman-Nya, "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku,
kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Cukuplah Tuhanmu sebagai
penjaga." (Al-Isra`: 65).
Diantara
kelemahannya pula bahwa jin-jin tidak dapat melewati batas-batas
tertentu sebab jika mereka melanggar maka mereka akan mati dengan nyala
api dan cairan tembaga. Hal ini dijelaskan dalam surat Ar-Rahman: 33-35.
Kemudian
jin juga tidak dapat membuka pintu yang ditutup dengan menyebut nama
Allah l padanya. Rasulullah ` bersabda, "Tutuplah pintu-piintu dan
sebutlah nama Allah padanya. Karena syaitan itu tidak dapat membukan
pintu yang ditutup dengan mnyebut nama-Nya." (HR. Abu Daud, Ahmad, Ibnu
Hibban dan Hakim dengan sanad shahih).
Bila
seorang hamba komitmen di atas kebenaran maka syaitan akan memisahkan
diri darinya sebagaimana sabda Rasulullah n, "Sesungguhnya syaitan
benar-benar memisahkan diri darimu wahai Umar." (HR. Ahmad, Ibnu Hibban
dengan isnad shahih).
Syaitan
hanya berkuasa pada hamba-hamba yang lantaran mereka menyukai
fikirannya dan mengikutinya suka dan patuh kepadanya (Al-Hjr: 42).
Syaitan Terkadang Menguasai Orang-Orang
Beriman Disebabkan Dosa-Dosa Mereka
Dalam
hadits disebutkan, "Sesungguhnya Allah Ta'ala bersama hakim selama
hakim itu tidak zalim. Bila zalim, maka Allah berlepas darinya dan ia
akan ditempati syaitan." (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi dengan isnad
hasan).
Allah lberfirman:
"Dan
bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya
ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia
melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan
(sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya
dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan
hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu
menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia
mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir." (Al-A'raf: 175-176).
Menundukkan Jin Untuk Sulaiman
Allah
telah menundukkan untuk Nabi-Nya, Sulaiman sekelompok jin dan syaitan
sehingga mereka mengerjakan apa saja yang diperintahkan kepada mereka
dan akan dihukum jika melanggar. Firman Allah l:
"Kemudian
Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke
mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu." (Shad: 36-38).
Dan Allah berfirman dalam surat Saba`: 12-13:
"Dan
Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi
sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama
dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga
baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di
bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di
antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka
yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang
dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan
piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap
(berada di atas tung-ku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur
(kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima
kasih."
Hal ini sebagai bukti dikabulkannya do`a Sulaiman dimana beliau pernah berdo`a:
"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". (Shaad:35).
Do`a
inilah yang kemudian mencegah Nabi ` untuk mengikat seorang jin yang
datang kepada beliau dengan membawa panah api yang akan dilemparkannya
ke muka beliau.
Ketidakmampuan Jin Mendartangkan Mukjizat
Jin
tidak dapat mendatangkan mukjizat sebagaimana yang dibawa oleh para
Rasul, sehingga ketia orang-orang kafir mengatakan bahwa Al-Qur`an itu
adalah buatan syaitan maka Allah l menentang manusia dan jin untuk
mendatangkan yang serupa dengan Al-Qur`an sebagaimana diterangkan dalam
surat Al-Isra`: 88.
Jin Tidak Dapat Menyerupai Rasulullah Dalam Mimpi
Rasululllah
` bersabda, "Barangsiapa yang bermimpi melihat aku, maka sesungguhnya
dialah aku. Karena syaitan itu tidak dapat menyerupai aku." (HR.
Tirmidzi dengan sanad shahih).
Namun
dalil ini tidak mencegah syaitan untuk menyeruupai selain rupa
Rasulullah ` lalu mengaku bahwa dia dengan rupa tersebut adalah
Rasulullah ` padahal bukan. Jadi tidak setiap yang bermimpi melihat
Rasulullah ` itu adalah benar kecuali jika sifat-sifat yang dilihatnya
sesuai dengan sifat-sifat yang diriwayatkan dalam haditds tentang beliau
` .
TUJUAN PENCIPTAAN JIN
Tujuan
penciptaan jin sama dengan diciptakannya manusia yaitu untu beribadah
kepada Allah l semata. Sebagaimana firman-Nya, "Tidaklah Aku menciptakan
Jin dan manusia kecuali untuk beribadah." (Adz-Dzariat: 56).
Sehingga
yang taat diantara mereka akan masuk kedalam Jannah sedangkan yang
ingkar akan dimasukkan kedalam neraka jahannam sebagaimana banyak
dinyatakan di dalam Al-Qur`an diantara surat Al-An'am: 130 dan
Al-A'raaf: 38.
Hal ini sebagai bukti sampainya risalah syariat kepada mereka.
Beban Dan Tanggungjawab Yang Sesuai
Dengan Kemampuan Mereka
Ibnu
Taimiyah v dalam Majmu' Fatawa 4/233 berkata, "Bangsa jin diperintahkan
untuk mengerjakan suatu perkara usul dan furu' yang sesuai dengan
ukuran mereka. Mereka tidak sama dengan manusia dalam batasan dan
hakikat perkara, karena itu perintah dan larangan yang ditujukan kepada
mereka tidak sama dengan yang diberikan kepada manusia. Mereka sama
dengan manusia dalam hal dibebani perintah dan larangan, dibebani halal
dan haram. Mengenai hal ini saya tidak tahu adanya perselisihan diantara
kaum muslimin."
Bagaiman Wahyu Sampai Kepada Mereka
Karena
mereka mukallaf, tentu saja harus ada wahyu yang sampai kepada mereka.
Lalu bagaimanakah sampainya wahyu kepada mereka? Dalam hal ini pendapat
yang paling kuat adalah bahwa Rasul yang diutus kepada manusia adalah
Rasul yang diutus kepada bangsa jin, sebagaimana ucapan jin ketika
mendengar Al-Qur`an, "Kami mendengar kitab yang turunkan setelah zaman
Nabi Musa." (Al-Ahqaf: 30).
Risalah Muhammad ` Yang Bersifat Umum
Sudah
menjadi ijma' Ahlussunnah bahwa Nabi Muhammad ` diutus kepada bangsa
jin dan manusia. Sehingga ini menunjukkan bahwa Al-Qur`an adalah
petunjuk bagi jin manusia. Firman Allah l :
"Katakanlah
(hai Muhammad): 'Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah
mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Qur'an), lalu mereka berkata:
Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang mena'jubkan, (yang)
memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya.
Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan
Tuhan kami." (Jin: 1-2).
Utusan Jin
Bangsa
Jin yang mendengarkan syariat kemudian beriman dan menyebarkan seruan
tersebut kepada kaumnya. Sehingga datang utusan mereka kepada Nabi `
ketika di Makkah untuk mempelajari syariat-syariat Allah l dan
Rasul-Nya.
Dalam
riwayat Thabari dari Ibnu Mas'ud z bahwa Rasulullah ` bersabda, "Aku
menginap pada malam itu. Aku membacakan Al-Qur`an kepada Jin dan
berhenti pada kata hujuun."
Mereka Memerintahkan Kepada Kebaikan
Dan Menjadi Saksi Bagi Orang Islam
Abu
Sa'id z berkata, "Saya mendengar dari Rasulullah ` bahwa beliau telah
memberitahukan bahwa jin-jin akan menjadi saksi pada hari kiamat
terhadap orang-orang yang mendengarkan adzannya." (HR. Bukhari).
Urutan Mereka Dalam Kebaikan Dan Kejahatan
Tingkatan
mereka dalam hal ketakwaan dan kekufuran sama hal manusia. Firman Allah
l, "Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di
antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh
jalan yang berbeda-beda." (Jin: 11).
Tabiat Syaitan
Setelah
pembangkangannya kepada Allah l ia berubah menjadi kafir dan begitu
bersemangat untuk menjerumuskan manusia kedalam kesesatan. Allah l
berfirman:
"Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya." (Shaad: 85).
SYAITAN MENYERUPAI PELBAGAI MACAM RUPA
Syaiatan
terkadang datang menggoda dalam bentuk manusia. Terkadang pula hanya
dengan suara tanpa terlihat siapa yang berbicara atau ia datang dengan
bentuk yang aneh untuk menipu manusia. Namun ini semua hanya dilakukan
terhadap orang yang kufur kepada Allah l atau terhadap orang-orang yang
berbuat kemungkaran dan dosa-dosa besar.
Orang-Orang Yang Dilayani Syaitan Mendekatkan Diri
Kepadanya Dengan Perbuatan Maksiat
Orang
yang mengaku memiliki ilmu hitam pada hakekatnya syaitan itulah yang
melayani mereka dan sebagai timbal baliknya mereka harus mendekatkan
diri kepada syaitan-syatan itu dengan kekufuran dan kemusyrikan.
Misalnya menulis kalamullah dengan benda-benda najis atau
membolak-balikkan hurufnya.
Orang-Orang Ghaib
Sebagaimana
yang dikatakan oleh Thahawiyah, bahwa di antara syaitan-syaitan itu ada
yang dinamakan "Orang-orang ghaib" dimana sebagian manusia dapat
berbicara kepada mereka. Mereka mampu memperlihatkan hal yang luar biasa
dan karenanya mereka mengaku sebagai wali-wali Allah l dan mereka ini
pada hakekatnya adalah saudara-saudaranya orang musyrik sungguh amat jauh perbedaan antara wali Allah ldengan wali-wali syaitan.
Hukum Mempekerjakan Dan Mempergunakan Jin
Di
muka telah dijelaskan tentang do`a Nabi Sulaiman. Maka jelas jika
diantara manusia memperoleh ketaatan jin, ini bukanlah suatu penyihiran
akan tetapi dengan kemauan jin itu sendiri. Ibnu Taimiyah v dalam Majmu'
Fatawa 11/306 menjelaskan tentang hukum mempekerjakan jin sebagai
berikut:
Beberapa hal mengenai hubungan jin dan manusia
Siapa
yang dapat memerintahkan jin untuk menjalankan kebaikan dan kewajiban
yang diperintahkan Allah berupa ibadah, maka ia termasuk wali-wali Allah
l. namu barangsiapa yang melakukannya dalam hal kemaksiatan kepada
Allah berupa kekufuran dan kemusyrikan berarti dia telah meminta bantuan
kepada jin dalam urusan kekafiran dan kemusyrikan maka ia telah keluar
dari millah.
MENDATANGKAN ARWAH
Pengakuan
seorang akan kemampuan mendatangkan arwah bukanlah masalah yang baru
bahkan pengakuan seperti itu sudah terjadi sejak tempo duloe. Ustadz
Muhammad Hussain di dalam bukunya Ar-Ruhiyah Al-Haditsah (Spritualisme
Modern) talah banyak mengungkapkan tentang tipu daya dan pemalsuan
hakikat oleh mereka yang mengaku dapat mendatang arwah. Beliau juga
mengungkapkan cara yang kedua , dengan mempergunakan jin dan cara kedua
inilah yang banyak mereka gunakan.
Pengkajian Masa Kini
Dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Izzuddin Al-Bayanuni dalam
buku Al-Imam bil Malaikah didapatkan suatu kesimpulan bahwa masalah ini
adalah suatu pembohongan dan merupakan pengakuan yang menjerumuskan
kepada kekufuran. Karena tidak ada seorang pun yang dapat mendatangkan
roh, syaitanlah yang menyesatkan mereka.
Mendatangkan
arwah adalah suatu hal yang mustahil karena hal itu termasuk hal yang
ghaib. Allah berfirman, "Dan mereka bertanya kepadamu tentang Ruh.
Katakanlah Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi
pengetahuan melainkan sedikit." (All-Isra`: 85).
Dan Allah juga menjelaskan bahwa Dialah yang memegang ruh manusia ketika mati dan menahannya ketika mati (Az-Zumar: 42).
JIN DAN ILMU GHAIB
Sesungguhnya
bangsa jin tidak mengetahui hal yang ghaib. Terbukti ketika Nabi
Sulaiman telah Wafat, Allah membiarkan jasadnya berdiri tegak, sementara
itu jin-jin yang telah ditundukkan untuk Sulaiman terus bekerja tanpa
menyadari kematian tuannya. Allah berfirman, "Maka tatkala Kami telah
menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka
kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia
telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka
mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang
menghinakan." (Saba`:14).
Tukang Ramal Dan Dukun
Dengand
keterangan diatas jelas bahwa pengakuan tukang ramal dan dukun akan
pengetahuan mereka tentang hal-hal yang ghaib adalah pengakuan yang
menyesatkan yang bertentangan dengan akidah Islam. Bahkan Ibnu Qayyim
dalam bukunya Al-Ighatsah mengatakan bahwa dukun-dukun itu adalah utusan
syaitan. Bagi yang mempercayainya adalah kafir. Karenya Rasulullah
bersabda, "Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal lalu bertanya
tentang sesuatu, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari."
(HR. Muslim dan Ahmad). Jika demikian bagaimanakah hukum dukun dan
tukang ramal itu sendiri?
Ahli Nujum
Membuat
ramalan yang isinya tentang hukum dan pengaruh adalah haram hukumnya.
Adapun pernyataan bahwa ahli nujum terkadang benar maka pada hakikatnya
itu menipu manusia. Aisyah smeriwayatkan bahwa Rasulullah ` tentang
dukun-dukun maka beliau bersabda, "Mereka tidak ada apa-apanya" sahabat
bertanya lagi, "Ya Rasulullah mereka membicarakan sesuatu kemudian
terjadi." Kemudian beliau menjawaab, "Kata-kata itu ada benarnya, jin
mendengarkannya secara sembunyi lalu membisikkannya di telinga walinya,
lantas mereka mencampurkannya dengan seratus lebih kebohongan." (HR.
Bukhari dan Muslim).
JIN DAN PIRING TERBANG
Untuk
menyesatkan manusia, syaitan berusaha menggunakan cara yang
berbeda-beda dalam setiap masa. Masa sekarang ini diwarnai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu
mereka meyesatkan manusia dengan cara yang dapat menarik perhatian
manusia dan sekaligus mempengaruhi jiwanya. Manusia sekarang banyak yang
memfoluskan perhatiannya tentang kemungkinan adanya kehidupan
makhluk-makhluk selain mereka di sana.
-تم بحمد الله-
sumber: http://planetmuslim.blogspot.com/2011/12/alam-jin.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar