my text

GOD never complicate his servant. That’s as Amplifier or Reminder. If your patient you Strong, if you lost you have to Remember..

Selasa, 04 Agustus 2015

KEIKHLASAN DAN HARAPAN

~~Aku Mengadu Kepada-MU ~~

Dalam setiap keluh yang telah lalu,
jadikanlah setiap nafas adalah kebaikan,
setiap pandangan adalah kebaikan,
setiap pendengaran adalah kebaikan,
jadikan kebaikan ya Robb.

Dan ketika kekhilafan menyapu sedikit demi sedikit
kebaikan itu, hamba mohon, sisakan Ya Allah...,
untuk hamba timbun kembali dengan kebaikan
di sisa-sisa umur yang Engkau beri.

Jangan jadikan tangan ini hampa,
tiada yang bisa hamba bawa sebagai
pemberat amal kebaikan nanti.'

Dahulu pernah kecil, menangis, tertawa,
merangkak, belajar berjalan,
jatuh, berdiri, jatuh lagi, bermain,
belajar, sukses, gagal, tersenyum,
sedih, bahagia.

Mungkin esok pun ada hal-hal yang sama yang akan
terjadi, namun siapa yang bisa menjamin semua itu.

Allah hanya Engkau yang Maha Hidup dan pemilik hidup.
'Jadikan hidup hamba penuh makna dengan
limpahan kasih sayang-Mu.
Ingatkan segera atas kekhilafan.

Ya Robb....
tidak ingin aku berlarut dalam kekhilafan yang menjadi-jadi,
hingga aku lupa bersyukur atas sisa umur yang
telah Engkau beri.'
.
'Robbi adkhilni mudkhola sidqiwwa akhrijni mukhroja
sidqiwwaj'alli milladunka sulthonannashiro.'

'Ya Allah,
bimbinglah hamba dalam setiap penglihatan,
pendengaran, lisan, denyut nadi, helaan nafas,
detak jantung, langkah kaki hamba.'

'Ya Allah,
hiasi hati hamba dengan ilmu, ketabahan,
kesabaran,ketakwaan untuk selalu beribadah dan
berjuang di jalan-Mu.'

'Ya Robb...
jadikan setiap bait yang hamba tulis adalah
kebaikan dan keberkahan dari sisa umur
yang Engkau beri. Aamiin Ya Rabbal'alamin....'

Kemarin, aku pernah bersenandung bahwa
harapan itu masih ada.

Kemarin, aku juga pernah bermimpi bahwa
aku mampu dengan harapan itu.

Kemarin, kutulis jua harapan-harapan dan
kuberi tanda dengan pencapaiannya.

Jika aku lelah dengan pengharapan itu,
sesungguhnya aku sedang belajar "kesabaran".
"Berharap" akan menjadi teman dalam sebuah perjuangan.
Dan "kesabaran" akan menjadi teman dalam sebuah "harapan".

Dan "doa" akan menjadi kekuatan dalam setiap "harapan".
.
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat."
.
(Al-Mujadilah:11)

Jadilah akar yang gigih mencari air, menembus tanah yang
keras demi sebatang pohon. Ketika pohon tumbuh,
berdaun rimbun, berbunga indah, menampilkan
eloknya pada dunia dan mendapatkan pujian pula,
akar tidak iri, ia tetap bersembunyi dalam tanah.
Itulah arti sebuah KEIKHLASAN...
Aamiin ya Rabbal'alamiin...
PENTINGNYA KITA MENGUCAPKAN INSYA ALLAH 



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .. Sahabat, .. seberapa pentingkah kita mengucapkan kata "Insya Allah (dengan seijin Allah) " dalam berbagai aktifitas kita ... mari kita simak kisah-kisah berikut , semoga dapat menjadi hikmah dan manfaat bagi kita bersama ...

1. Kisah Pertama ...
Dalam hadits riwayat Bukhori dan Muslim, dikisahkan bahwa suatu hari, nabi Sulaiman alaihisalam berkata, “Malam ini aku akan menyetubuhi 60 atau 70 istriku sehingga mereka hamil. Lalu, setiap istriku melahirkan seorang anak lelaki yang akan menjadi mujahid penunggang kuda fisabilillah.” Namun kemudian Nabi Sulaiman alaihisalam lupa mengucapkan insya Allah.
Malam itu Nabi Sulaiman alaihisalam berhasil menyetubuhi 60-70 istrinya, tetapi yang hamil hanya salah satu istrinya. Dan saat melahirkan, anak yang dilahirkannya tidak sempurna fisiknya, ia hanya berupa badan saja. Dalam riwayat lain, ia hanya sebelah manusia saja.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.bersabda
“Kalau saja Nabi Sulaiman alaihisalam mengucapkan Insya Allah niscaya mereka akan berjihad dijalan Allah sebagai penunggang kuda semuanya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan :
“Semua wanita itu akan hamil (dan melahirkan) putra yang berjihad dijalan Allah.” (HR. Muslim)

2. Kisah Kedua ...
Di puncak pertarungan pemikiran antara Rasulullah shalallahu alaihiwassalam dengan kafir Quraisy, orang-orang Quraisy mengirimkan dua orang cendikiawannya sebagai utusan khusus kepada orang-orang yahudi di madinah.

Tujuannya, agar orang-orang Quraisy mendapatkan dukungan ilmu baru dalam menghadapi Rasulullah SAW, yakni An-Nadhar bin Al Harits dan ‘Uqbah bin Abi Mu’ith. Orang-orang yahudi membekali dua orang cendikiawan itu dengan tiga pertanyaan yang harus mereka ajukan kepada Rasulullah shalallahu alaihiwassalam.
 Pertanyaannya adalah :

1. Bagaimana kisah Ashhabul Kahfi ?
2. Bagaimana kisah dzul Qarnain?
3. Apa yang dimaksud dengan ruh?


Mendapatkan tiga pertanyaan seperti itu Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda “besok akan saya ceritakan dan saya jawab.”
Akan tetapi beliau lupa mengucapka Insya Allah. Akibatnya, wahyu yang biasanya turun kepada beliau setiap kali menghadapi masalah, terhenti selama lima belas hari.

Sedangkan orang-orang Quraisy setiap hari selalu datang menagih janji Rasulullah SAW. “mana ceritanya? 

Besok...besok...besok...,” begitu kira-kira ucapan orang-orang quraisy itu.

Rasulullah shalallahu alaihiwassalam sangat sedih atas kejadian itu. Barulah setelah berlalu selama 

15 hari Allah Subhana wa Ta'ala menurunkan surat Al kahfi yang berisi jawaban atas dua pertanyaan yang diajukan kepada Nabi Muhammad .

Sedangkan pertanyaan yang ketiga disebutkan Allah Subhanawata'ala . Dalam surat Al Isra’ ayat 85.
Pada penghujung akhir kisah Ashhabul Kahfi, Allah Subhanahu wa Ta'ala Berfirman:

“ Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, Kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah" dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini". (QS. Al Kahfi :23-24)

3. Kisah Ketiga ...
Pada suatu hari, ketika Nabi Musa alahisalam sedang mengajar kaumnya timbul sebuah pertanyaan, “siapakah yang paling ‘alim diantara kalian?, Nabi Musa menjawab, “saya”. Atas jawaban tersebut, Allah Subhanawata'ala menegurnya dan memberitahukan kepadanya bahwa ada seorang hamba Allah yang lebih alim.

Singkat cerita, Nabi Musa alaihisalam ingin berguru kepada hamba Allah itu. Hamba Allah itu menerima lamaran Nabi Musa dengan syarat Nabi Musa tidak boleh bertanya, berkomentar, apalagi mengingkari apa yang akan dilihatnya sebelum hal itu dijelaskan kepadanya. Nabi Musa a.s. menerima persyaratan itu.
Hamba Allah itu, yang tiada lain adalah Nabi Khidir alaihisalam , berkata, “akan tetapi kamu tidak akan mampu bersabar”.

Spontan Nabi Musa menjawab , Insya Allah kamu akan mendapati diriku sebagai orang yang sabar.”
Nabi Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun." (QS. Al-Kahfi : 69)

Dalam jawaban ini, Nabi Musa alaihisalam mengucapkan Insya Allah. Akan tetapi jawaban itu menunjukkan bahwa Nabi Musa alaihisalam kurang tawadhu’. Mengapa? Sebab, ia mengatakan “...saya sebagai orang yang sabar”.

Beliau tidak mengatakan ”...saya sebagai bagian dari orang-orang yang bersabar.” Artinya, jawaban Nabi Musa a.s dapat dikonotasikan sekakan-akan didunia ini tidak ada orang yang sabar selain dirinya.

Karena sedikit kurang tawadhu, terbuktilah bahwa Nabi Musa a.s. tidak mampu sabar dalam berguru kepada Nabi Khidir a.s.. mengapa? Sebab, setiap Nabi Khidir a.s. berbuat sesuatu, Nabi Musa a.s. selalu bertanya/berkomentar, (kisah lengkapnya bisa dilihat di (QS. Al-Kahfi : 60-82).

Rasulullah Shallahu 'alaihi wasalam bersabda, Kita sangat senang kalau saja Nabi Musa bersabar, niscaya akan banyak kisah yang bisa kita dapatkan darinya.”(HR. Bukhori dan Muslim)
Pada penghujung akhir kisah Ashhabul Kahfi, Allah Subhanawata'ala Berfirman :

“ Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, Kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah" dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini". (QS. Al Kahfi :23-24)

4. Kisah Keempat ...
Nabiyullah Ibrahim a.s. berkata kepada sang putra yang dicintai itu, “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkan apa pendapatmu!.”

Ia Menjawab, “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.(QS. Ash-Shafat: 102)

Jawaban Nabi Isma’il ini mengandung makna bahwa didunia ini banyak sekali orang yang sabar dan ia insya Allah termasuk salah seorang dari mereka. Kemudian terbuktilah bahwa Nabi Isma’il a.s. mampu bersabar berkat pertolongan Allah.

Menjadilah pelajaran bagi kita semua, bahwa setiap gerak , laku , peristiwa , rencana dan ketaatan seorang hamba sekalipun ...itu adalah semata-mata karena ijin dan pertolongan Allah Ta'ala ..
Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita semua ke dalam golongan hamba-hamba Nya yang senantiasa mengembalikan segala sesuatu kepada Allah , mampu bersikap tawadhu’ dan bersabar. Aamin ya Robbal alamin..
~ o ~

Rabu, 08 Juli 2015

 I miss you, like the night
who missed the moon

I miss you like the flowers
missed the fragrant smell

I want us to always be together
as the soul with the body

like a sky with clouds
like the sun with light
like rain with water droplets

now you go away
no smile painted
no jokes that make happy
no touch of warmth

leaving you longing in my heart
as the last memories
The most lasting forever

Selasa, 11 Maret 2014

KISAH SEORANG NENEK MENCURI SINGKONG KARENA KELAPARAN , DAN HAKIM MENANGIS SAAT MENJATUHKAN VONIS



Diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya kelaparan ...

Namun manajer PT X** ( Y ** grup ) tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya.

Hakim Marzuki menghela nafas., dia memutus diluar tuntutan jaksa PU, 'maafkan saya', katanya sambil memandang nenek itu,.

Saya tidak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. saya mendenda anda 1jt rupiah dan jika anda tidak mampu membayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU'.

Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, sementara hakim Marzuki mencopot topi , membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang sejumlah 1jt rupiah ke dalam topi tersebut dan berkata kepada hadirin...

"Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah, sebab menetap dikota ini, yang membiarkan seseorg kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya....

" Sdr panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa ."
Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggaikan ruang sidang, nenek itupun pergi dengan mengantongi uang 3,5jt rupiah...

Termasuk uang 50rb yg dibayarkan oleh manajer PT X *** yang tersipu malu karena telah menuntutnya.

Sungguh sayang kisahnya luput dari pers.

Kisah ini sungguh menarik sekiranya ada teman yang bisa mendapatkan dokumentasi kisah ini bisa di share di media untuk jadi contoh kepada aparat penegak hukum lain agar bekerja menggunakan hati nurani dan mencontoh hakim Marzuki yang berhati mulia.

Semoga dapat menjadikan teladan bagi kita semua.














Senin, 24 Februari 2014


             doa...........



Aku berdoa agar diberikan kekuatan…
Namun, Allah memberikanku cobaan agar aku kuat menghadapinya.

Aku berdoa agar diberikan kebijaksanaan…
Namun, Allah memberikanku masalah agar aku mampu memecahkannya.

Aku berdoa agar diberikan kecerdasan…
Namun, Allah memberikanku otak dan pikiran agar aku dapat belajar dari-Nya.

Aku berdoa agar diberikan keberanian…
Namun, Allah memberikanku marabahaya agar aku mampu menghadapinya

Aku berdoa agar diberikan cinta dan kasih sayang…
Namun, Allah memberikanku orang-orang yang luka hatinya agar aku dapat berbagi dengannya.

Aku berdoa agar diberikan kebahagiaan…
Namun, Allah memberikanku pintu kesempatan agar aku dapat memanfaatkannya.

Aku tak menerima semua yang kupinta
Namun, aku mendapatkan semua yang kuperlukan

Semoga, jalan yang kita lalui ini, akan semakin terang dengan cahaya Allah, kemanapun kita kan melangkah. Dan, aku berdoa, semoga langkah-langkah ini tak keliru mengambil jalan selain jalan-Nya.

Semoga, semua hasrat dalam hati, semua asa dalam jiwa kita, akan selalu damai, akan selalu penuh kesejukan. Semoga, Allah melimpahkan kebahagiaan dalam apapun yang kita lakukan. Aamiin





 https://id-id.facebook.com/pages/Temukan-Aku-Dalam-ISTIKHARAH-MU-Duhai-Belahan-Jiwa-Ku/181036135317896


                  Hikmah di balik derita





 Tidaklah kita ragukan barang sedikitpun bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Bijaksana, tidak 
sedikit pun Allah menganiaya hamba-Nya. Allah ta’ala berfirman,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ () الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ () أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

“Benar-benar Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, kelaparan, serta kekurangan harta, lenyapnya nyawa, dan sedikitnya buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila tertimpa musibah mereka mengatakan, ‘Sesungguhnya kami ini adalah milik Allah, dan kami juga akan kembali kepada-Nya’. Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan pujian dari Rabb mereka dan curahan rahmat. Dan mereka itulah orang-orang yang diberikan petunjuk.” (Qs. al-Baqarah: 155-157)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا ، وَإِذَا أَرَادَ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَلَيْهِ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَهُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Apabila Allah menghendaki hamba-Nya mendapatkan kebaikan maka Allah segerakan baginya hukuman di dunia. Dan apabila Allah menghendaki keburukan untuknya maka Allah akan menahan hukumannya sampai akan disempurnakan balasannya kelak di hari kiamat.” (HR. Muslim)

Di dalam hadits yang agung ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan bahwa ada kalanya Allah ta’ala memberikan musibah kepada hamba-Nya yang beriman dalam rangka membersihkan dirinya dari kotoran-kotoran dosa yang pernah dilakukannya selama hidup. Hal itu supaya nantinya ketika dia berjumpa dengan Allah di akherat maka beban yang dibawanya semakin bertambah ringan. Demikian pula terkadang Allah memberikan musibah kepada sebagian orang akan tetapi bukan karena rasa cinta dan pemuliaan dari-Nya kepada mereka namun dalam rangka menunda hukuman mereka di alam dunia sehingga nanti pada akhirnya di akherat mereka akan menyesal dengan tumpukan dosa yang sedemikian besar dan begitu berat beban yang harus dipikulnya ketika menghadap-Nya. Di saat itulah dia akan merasakan bahwa dirinya memang benar-benar layak menerima siksaan Allah. Allah memberikan karunia kepada siapa saja dengan keutamaan-Nya dan Allah juga memberikan hukuman kepada siapa saja dengan penuh keadilan. Allah tidak perlu ditanya tentang apa yang dilakukan-Nya, namun mereka -para hamba- itulah yang harus dipertanyakan tentang perbuatan dan tingkah polah mereka (diolah dari keterangan Syaikh Muhammad bin Abdul ‘Aziz al-Qor’awi dalam al-Jadid fi Syarhi Kitab at-Tauhid, hal. 275)

Di antara pelajaran berharga bagi kehidupan kita dari hadits yang agung ini adalah:

Allah memiliki kehendak yang sesuai dengan kemuliaan dan keagungan diri-Nya.
Kebaikan dan keburukan semuanya ditakdirkan oleh Allah ta’ala.
Cobaan/musibah yang menimpa orang-orang yang beriman merupakan salah satu tanda kebaikan baginya selama hal itu tidak menyebabkannya meninggalkan kewajiban atau terjatuh dalam perkara yang diharamkan.
Semestinya seseorang merasa khawatir atas kenikmatan dan kesehatan yang selama ini senantiasa dia rasakan. Sebab boleh jadi itu adalah istidraj/bentuk penundaan hukuman baginya, sementara dia tahu betapa banyak maksiat yang telah dilakukannya, wal ‘iyadzu billah.
Wajibnya untuk berprasangka baik kepada Allah atas segala perkara dunia yang tidak mengenakkan yang menimpa diri kita.
Hadits ini juga menunjukkan bahwa pemberian Allah kepada hamba-Nya tidak selalu mencerminkan bahwa Allah meridhai hal itu untuknya. Seperti contohnya orang yang setiap kali hendak minum khamr kemudian dia selalu mendapatkan kemudahan untuk mendapatkannya, atau bahkan memperolehnya secara gratis. Maka ini semua bukanlah bukti kalau Allah menyukai hal itu untuknya (diambil dari al-Jadid fi Syarhi Kitab at-Tauhid, hal. 275 dengan sedikit tambahan keterangan dan contoh)



sumber :https://id-id.facebook.com/pages/Temukan-Aku-Dalam-ISTIKHARAH-MU-Duhai-Belahan-Jiwa-Ku/181036135317896

Pengikut