my text

GOD never complicate his servant. That’s as Amplifier or Reminder. If your patient you Strong, if you lost you have to Remember..

Kamis, 07 Maret 2013



مختصر علام الجن و الشياطين
Ringkasan Kitab Alam Jin Dan Syaitan
Karangan Dr. Umar sulaiman Al-Asqar

DEFINISI JIN DAN PENJELASANNYA
Apa Itu Jin

Jin adalah makhluk yang berakal yang mempunyai kemampuan untuk memilih jalan kebaikan dan keburukan. Jin memiliki alam tersendiri dan bukan alam malaikat atau alam manusia. Alam yang tersembunyi dari pandangan manusi sehingga mereka disebut Jin karena tertutup (ijtina'). Jin adalah makhluk yang diciptakan dari api sebagaimana yang terdapat dalam surat Ar-Rahman ayat 15. Dan Jin lebih dahulu diciptakan daripada penciptaan manusia (Al-Hijr: 26-27).

Nama-Nama Jin Dan Kelompoknya
Ibnu Abd Al-Barr v mengatakan bahwa menurut para ahli ilmu kalam dan bahasa, Jin memiliki tiga jenis sebutan:
1.         Bila yang mereka maksudkan adalah Jin secara murni, maka mereka dipanggil Jinni.
2.         Bila yang mereka maksudkan Jin yang tinggal bersama manusia, maka mereka dipanggil Amir, jamaknya Imar.
3.         Jika yang dimaksud Jin yang nampak pada anak-anak kecil, maka mereka dipanggil Arwah.
4.         Jika ia jahat dan mengganggu, maka ia dipanggil Syaitan.
5.         Jika kejahatannya lebih daripada syaitan dan pengaruhnya lebih kuat, maka disebut Afrit.
Kemudian mengenai kelompok Jin Rasuulullah bersabda:
"Jin ada tiga kelompok: satu kelompok terbang melayang diudara. Satu kelompok lagi berupa ular dan anjing. Dan satu kelompok lagi diam dilumpur dan berjalan."
(HR. Thabrani, Al-Hakim dan Al-Baihaqi dengan isnad shahih, Shahih Al-Jami' 3/85)
Syaitan Dan Jin
Kata syaitan dalam bahasa Arab dijadikan istilah bagi segala sifat yang angkuh dan durhaka. Dinamakan syaitan karena keangkuhan dan kedurhakaannya kepada Allah l. Dan syaitan memiliki nama lain diantaranya yaitu Thaghut yang artinya melampuau batas (An-Nisa`:76). Allahl juga menamai mereka Iblis karena keterputusasaannya dari rahmat-Nya. Iblis adalah bentuk kata benda bahasa Arab diambil dari kata Ilbalasa yang berarti orang yang tidak mempunyai kebaikan. Ublisa berarti putus asa dan bingung.
Syaihkhul Islam Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa syaitan adalah asli Jin sebagaimana Adam yang asli manusia. (lihat Majmu' Fatawa: 4/235,346).
Makanan Dan Minuman Jin
Banyak hadits yang menjelaskan akan hal ini diantaranya adalah riwayat Tirmidzi dengan isnad yang shahih Rasulullah n bersabda, "Jangan kalian beristinja` dengan kotoran binatang dan jangan pula dengan tulang. Karena ia merupakan bekal bagi saudara-saudara kalian dari bangsa Jin."
Dan tentang bagaimana syaitan makan Rasulullah menjelaskan, "Jika seseorang diantara kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya. Dan bila ia minum hendaklah ia minum dengan tangan kanannya juga. Karena syaitan itu makan degan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya juga." (Shahih Muslim).
Ibnu Qayyim v membuat suatu kesimpulan dengan firman Allah l:
"Sesungguhnya minuman arak, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan." (Al-Maidah: 90). Karenanya segala minuman yang memabukkan adalah minuman syaitan.
Perkawinan Manusia Dengan Jin
Dalil yang menunjukkan bahwa perkawinan antara manusia dengan Jin bisa terjadi adalah firman Allah l:
"Mereka belum pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni surga) dan tidak pula oleh Jin" (Ar-Rahman: 56).
Ibnu Taimiyah v berkata, "Kadang-kadang manusia kawin dengan Jin dan lahirlah seorang anak dari keduanya. Peristiwa ini banyak terjadi dan sudah masyhur." (Majmu' Fatawa 19/39). Sekalipun demikian banyak ulama` yang membenci perkawinan ini. Sebab tidak ada hikmah dari perkawinan tersebut (Ar-Rum: 21).v
Kediaman Jin Dan Waktu-Waktu Munculnya
Jin bertempat tinggal di bumi diamana kita tinggal diatasnya, mereka banyak berada di tempat-tempat kotor dan najis seperti permandian, tempat buang kotoran, sampah-sampah dan kuburan. Mereka juga banyak terdapat di tempat-tempat maksiat seperti pasar dan juga menginap di rumah-rumah manusia namun mereka dapat diusir dengan bacaan-bacaan dzikir kepada Allah l apalagi ketika mendengar adzan dikumandangkan. Dan rasulullalh n menjelaskan bahwa mereka banyak bertebaran ketika datangnya kegelapan  malam.
Hewan-Hewan Yang Ditemani Jin
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud a bahwa jin pernah meminta bekal kepada Rasulullah n lalu beliau bersabda' "Bagi semua tulang yang disebutkan nama Allah padanya. Ia akan tiba di tangan-tangan kalian sebagai makanan. Dan, bagi kalian seluruh kotoran sapi yang juga merupakan makanan bagi binatang-binatang kalian." (HR. Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa Jin memiliki binatang-binantang dan diantara hewan yang selalu mereka temani adalah unta sebagaimana sabda Nabi n, "Sesungguhnya untua itu diciptakan dari syaitan-syaitan, dan di belakang setiap unta ada syaitan." (Shahih Al-Jami': 2/52). Karenanya Rasulullah n melarang kita shalat dikandang unta.
Kemampuan Jin Menyerupai Beberapa Rupa Dan Bentuk
Jin mempunyai kemampuan untuk menyerupai bentuk manusia dan binatang. Dan terkadang menyerupai binatang unta, keledai, sapi, anjing terutama anjing dan kucing hitam serta ular.
Dalam shahih Muslim Rasulullah n bersabda, "Sesungguhnya di Madinah ada sekelompok jin sudah masuk Islam. Maka yang melihat para penghuni ini, hendaklah ia mengizinkannya (menampakkan diri) tiga hari. Jika tetap nampak sesudah itu, hendaklah ia membunuhnya, karena sesungguhnya dia itu syaitan."    
Dan syaitan dapat berjalan cepat pada aliran darah manusia. Rasulullah n bersabda:
"Sesungguhnya syaitan berjalan cepat pada diri manusia di tempat mengalirnya darah." (Shahih Al-Bukhari dan Muslim).

Kelemahan Jin
Jin dan syaitan selain memiliki kekuatan diantaranya adalah ketangkasan berpindah namun mereka juga memiliki kelemahan. Allah n berfirman:
"Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah." (An-Nisa: 76).
Diantara kelemahan mereka adalah tiada kekuatan bagi syaitan atas hamba-hamba Allah yang shalih sebagaimana firman-Nya, "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga." (Al-Isra`: 65).
Diantara kelemahannya pula bahwa jin-jin tidak dapat melewati batas-batas tertentu sebab jika mereka melanggar maka mereka akan mati dengan nyala api dan cairan tembaga. Hal ini dijelaskan dalam surat Ar-Rahman: 33-35.
Kemudian jin juga tidak dapat membuka pintu yang ditutup dengan menyebut nama Allah l padanya. Rasulullah ` bersabda, "Tutuplah pintu-piintu dan sebutlah nama Allah padanya. Karena syaitan itu tidak dapat membukan pintu yang ditutup dengan mnyebut nama-Nya." (HR. Abu Daud, Ahmad, Ibnu Hibban dan Hakim dengan sanad shahih).
Bila seorang hamba komitmen di atas kebenaran maka syaitan akan memisahkan diri darinya sebagaimana sabda Rasulullah n, "Sesungguhnya syaitan benar-benar memisahkan diri darimu wahai Umar." (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dengan isnad shahih).
Syaitan hanya berkuasa pada hamba-hamba yang lantaran mereka menyukai fikirannya dan mengikutinya suka dan patuh kepadanya (Al-Hjr: 42).
Syaitan Terkadang Menguasai Orang-Orang
Beriman Disebabkan Dosa-Dosa Mereka
Dalam hadits disebutkan, "Sesungguhnya Allah Ta'ala bersama hakim selama hakim itu tidak zalim. Bila zalim, maka Allah berlepas darinya dan ia akan ditempati syaitan." (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi dengan isnad hasan).
Allah lberfirman:
"Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami.  Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir." (Al-A'raf: 175-176).
Menundukkan Jin Untuk Sulaiman
Allah telah menundukkan untuk Nabi-Nya, Sulaiman sekelompok jin dan syaitan sehingga mereka mengerjakan apa saja yang diperintahkan kepada mereka dan akan dihukum jika melanggar. Firman Allah l:
"Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya)  syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu." (Shad: 36-38).
Dan Allah berfirman dalam surat Saba`: 12-13:
"Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tung-ku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih."
Hal ini sebagai  bukti dikabulkannya do`a Sulaiman dimana beliau pernah berdo`a:
"Ya Tuhanku,  ampunilah aku  dan  anugerahkanlah kepadaku  kerajaan  yang   tidak   dimiliki  oleh seorang  juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". (Shaad:35).
Do`a inilah yang kemudian mencegah Nabi ` untuk mengikat seorang jin yang datang kepada beliau dengan membawa panah api yang akan dilemparkannya ke muka beliau.
Ketidakmampuan Jin Mendartangkan Mukjizat
Jin tidak dapat mendatangkan mukjizat sebagaimana yang dibawa oleh para Rasul, sehingga ketia orang-orang kafir mengatakan bahwa Al-Qur`an itu adalah buatan syaitan maka Allah l menentang manusia dan jin untuk mendatangkan yang serupa dengan Al-Qur`an sebagaimana diterangkan dalam surat Al-Isra`: 88.
Jin Tidak Dapat Menyerupai Rasulullah Dalam Mimpi
Rasululllah ` bersabda, "Barangsiapa yang bermimpi melihat aku, maka sesungguhnya dialah aku. Karena syaitan itu tidak dapat menyerupai aku." (HR. Tirmidzi dengan sanad shahih).
Namun dalil ini tidak mencegah syaitan untuk menyeruupai selain rupa Rasulullah ` lalu mengaku bahwa dia dengan rupa tersebut adalah Rasulullah ` padahal bukan. Jadi tidak setiap yang bermimpi melihat Rasulullah ` itu adalah benar kecuali jika sifat-sifat yang dilihatnya sesuai dengan sifat-sifat yang diriwayatkan dalam haditds tentang beliau ` .
TUJUAN PENCIPTAAN JIN
Tujuan penciptaan jin sama dengan diciptakannya manusia yaitu untu beribadah kepada Allah l semata. Sebagaimana firman-Nya, "Tidaklah Aku menciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah." (Adz-Dzariat: 56).
Sehingga yang taat diantara mereka akan masuk kedalam Jannah sedangkan yang ingkar akan dimasukkan kedalam neraka jahannam sebagaimana banyak dinyatakan di dalam Al-Qur`an diantara surat Al-An'am: 130 dan Al-A'raaf: 38.
Hal ini sebagai bukti sampainya risalah syariat kepada mereka.
Beban Dan Tanggungjawab Yang Sesuai
Dengan Kemampuan Mereka
Ibnu Taimiyah v dalam Majmu' Fatawa 4/233 berkata, "Bangsa jin diperintahkan untuk mengerjakan suatu perkara usul dan furu' yang sesuai dengan ukuran mereka. Mereka tidak sama dengan manusia dalam batasan dan hakikat perkara, karena itu perintah dan larangan yang ditujukan kepada mereka tidak sama dengan yang diberikan kepada manusia. Mereka sama dengan manusia dalam hal dibebani perintah dan larangan, dibebani halal dan haram. Mengenai hal ini saya tidak tahu adanya perselisihan diantara kaum muslimin."



Bagaiman Wahyu Sampai Kepada Mereka
Karena mereka mukallaf, tentu saja harus ada wahyu yang sampai kepada mereka. Lalu bagaimanakah sampainya wahyu kepada mereka? Dalam hal ini pendapat yang paling kuat adalah bahwa Rasul yang diutus kepada manusia adalah Rasul yang diutus kepada bangsa jin, sebagaimana ucapan jin ketika mendengar Al-Qur`an, "Kami mendengar kitab yang turunkan setelah zaman Nabi Musa." (Al-Ahqaf: 30).
Risalah Muhammad ` Yang Bersifat Umum
Sudah menjadi ijma' Ahlussunnah bahwa Nabi Muhammad ` diutus kepada bangsa jin dan manusia. Sehingga ini menunjukkan bahwa Al-Qur`an adalah petunjuk bagi jin manusia. Firman Allah l :
"Katakanlah (hai Muhammad): 'Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Qur'an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang mena'jubkan, (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami." (Jin: 1-2). 
Utusan Jin
Bangsa Jin yang mendengarkan syariat kemudian beriman dan menyebarkan seruan tersebut kepada kaumnya. Sehingga datang utusan mereka kepada Nabi ` ketika di Makkah untuk mempelajari syariat-syariat Allah l dan Rasul-Nya.
Dalam riwayat Thabari dari Ibnu Mas'ud z bahwa Rasulullah ` bersabda, "Aku menginap pada malam itu. Aku membacakan Al-Qur`an kepada Jin dan berhenti pada kata hujuun."
Mereka Memerintahkan Kepada Kebaikan
Dan Menjadi Saksi Bagi Orang Islam
Abu Sa'id z berkata, "Saya mendengar dari Rasulullah ` bahwa beliau telah memberitahukan bahwa jin-jin akan menjadi saksi pada hari kiamat terhadap orang-orang yang mendengarkan adzannya." (HR. Bukhari).
Urutan Mereka Dalam Kebaikan Dan Kejahatan
Tingkatan mereka dalam hal ketakwaan dan kekufuran sama hal manusia. Firman Allah l, "Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda." (Jin: 11).
Tabiat Syaitan
Setelah pembangkangannya kepada Allah l ia berubah menjadi kafir dan begitu bersemangat untuk menjerumuskan manusia kedalam kesesatan. Allah l berfirman:
"Sesungguhnya Aku pasti akan  memenuhi neraka Jahannam dengan jenis  kamu dan  dengan  orang-orang  yang  mengikuti   kamu   di antara mereka kesemuanya." (Shaad: 85).
SYAITAN MENYERUPAI PELBAGAI MACAM RUPA
Syaiatan terkadang datang menggoda dalam bentuk manusia. Terkadang pula hanya dengan suara tanpa terlihat siapa yang berbicara atau ia datang dengan bentuk yang aneh untuk menipu manusia. Namun ini semua hanya dilakukan terhadap orang yang kufur kepada Allah l atau terhadap orang-orang yang berbuat kemungkaran dan dosa-dosa besar. 


Orang-Orang Yang Dilayani Syaitan Mendekatkan Diri
Kepadanya Dengan Perbuatan Maksiat
Orang yang mengaku memiliki ilmu hitam pada hakekatnya syaitan itulah yang melayani mereka dan sebagai timbal baliknya mereka harus mendekatkan diri kepada syaitan-syatan itu dengan kekufuran dan kemusyrikan. Misalnya menulis kalamullah dengan benda-benda najis atau membolak-balikkan hurufnya.
Orang-Orang Ghaib
Sebagaimana yang dikatakan oleh Thahawiyah, bahwa di antara syaitan-syaitan itu ada yang dinamakan "Orang-orang ghaib" dimana sebagian manusia dapat berbicara kepada mereka. Mereka mampu memperlihatkan hal yang luar biasa dan karenanya mereka mengaku sebagai wali-wali Allah l dan mereka ini pada  hakekatnya adalah saudara-saudaranya orang musyrik sungguh amat jauh perbedaan antara wali Allah ldengan wali-wali syaitan.                   
Hukum Mempekerjakan Dan Mempergunakan Jin
Di muka telah dijelaskan tentang do`a Nabi Sulaiman. Maka jelas jika diantara manusia memperoleh ketaatan jin, ini bukanlah suatu penyihiran akan tetapi dengan kemauan jin itu sendiri. Ibnu Taimiyah v dalam Majmu' Fatawa 11/306 menjelaskan tentang hukum mempekerjakan jin sebagai berikut:
Beberapa hal mengenai hubungan jin dan manusia
Siapa yang dapat memerintahkan jin untuk menjalankan kebaikan dan kewajiban yang diperintahkan Allah berupa ibadah, maka ia termasuk wali-wali  Allah l. namu barangsiapa yang melakukannya dalam hal kemaksiatan kepada Allah berupa kekufuran dan kemusyrikan berarti dia telah meminta bantuan kepada jin dalam urusan kekafiran dan kemusyrikan maka ia telah keluar dari millah. 
MENDATANGKAN ARWAH
Pengakuan seorang akan kemampuan mendatangkan arwah bukanlah masalah yang baru bahkan pengakuan seperti itu sudah terjadi sejak tempo duloe. Ustadz Muhammad Hussain di dalam bukunya Ar-Ruhiyah Al-Haditsah (Spritualisme Modern) talah banyak mengungkapkan tentang tipu daya dan pemalsuan hakikat oleh mereka yang mengaku dapat mendatang arwah. Beliau juga mengungkapkan cara yang kedua , dengan mempergunakan jin dan cara kedua inilah yang banyak mereka gunakan.
Pengkajian Masa Kini
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Izzuddin Al-Bayanuni dalam buku Al-Imam bil Malaikah didapatkan suatu kesimpulan bahwa masalah ini adalah suatu pembohongan dan merupakan pengakuan yang menjerumuskan kepada kekufuran. Karena tidak ada seorang pun yang dapat mendatangkan roh, syaitanlah yang menyesatkan mereka.
Mendatangkan arwah adalah suatu hal yang mustahil karena hal itu termasuk hal yang ghaib. Allah berfirman, "Dan mereka bertanya kepadamu tentang Ruh. Katakanlah Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (All-Isra`: 85).
Dan Allah juga menjelaskan bahwa Dialah yang memegang ruh manusia ketika mati dan menahannya ketika mati (Az-Zumar: 42).
JIN DAN ILMU GHAIB
 Sesungguhnya bangsa jin tidak mengetahui hal yang ghaib. Terbukti ketika Nabi Sulaiman telah Wafat, Allah membiarkan jasadnya berdiri tegak, sementara itu jin-jin yang telah ditundukkan untuk Sulaiman terus bekerja tanpa menyadari kematian tuannya. Allah berfirman, "Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan." (Saba`:14).
Tukang Ramal Dan Dukun
Dengand keterangan diatas jelas bahwa pengakuan tukang ramal dan dukun akan pengetahuan mereka tentang hal-hal yang ghaib adalah pengakuan yang menyesatkan yang bertentangan dengan akidah Islam. Bahkan Ibnu Qayyim dalam bukunya Al-Ighatsah mengatakan bahwa dukun-dukun itu adalah utusan syaitan. Bagi yang mempercayainya adalah kafir. Karenya Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal lalu bertanya tentang sesuatu, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari." (HR. Muslim dan Ahmad). Jika demikian bagaimanakah hukum dukun dan tukang ramal itu sendiri?
Ahli Nujum
Membuat ramalan yang isinya tentang hukum dan pengaruh adalah haram hukumnya. Adapun pernyataan bahwa ahli nujum terkadang benar maka pada hakikatnya itu menipu manusia. Aisyah smeriwayatkan bahwa Rasulullah ` tentang dukun-dukun maka beliau bersabda, "Mereka tidak ada apa-apanya" sahabat bertanya lagi, "Ya Rasulullah mereka membicarakan sesuatu kemudian terjadi." Kemudian beliau menjawaab, "Kata-kata itu ada benarnya, jin mendengarkannya secara sembunyi lalu membisikkannya di telinga walinya, lantas mereka mencampurkannya dengan seratus lebih kebohongan." (HR. Bukhari dan Muslim).
JIN DAN PIRING TERBANG
Untuk menyesatkan manusia, syaitan berusaha menggunakan cara yang berbeda-beda dalam setiap masa. Masa sekarang ini diwarnai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan  teknologi. Karena itu mereka meyesatkan manusia dengan cara yang dapat menarik perhatian manusia dan sekaligus mempengaruhi jiwanya. Manusia sekarang banyak yang memfoluskan perhatiannya tentang kemungkinan adanya kehidupan makhluk-makhluk selain mereka di sana.
-تم بحمد الله-
sumber: http://planetmuslim.blogspot.com/2011/12/alam-jin.html

Pengikut